True Love
Aku
adalah seorang remaja yang masih duduk di bangku smp. Panggil saja aku Triana
Salah satu sekolah swasta di Surabaya. Mungkin aku termasuk remaja yang paling
culun di sekolah. dengan bangganya aku sudah menggenakan sebuah seragam SMP,
walaupun mos belum di mulai. Seminggu berlalu aku telah menjadi siswi baru. Aku
adalah sosok yang pendiam dan polos. Panji, dia merupakan teman yang paling
nyebelin di sekolah maupun di hidup-ku. Dia kerap kali memanggil-ku dengan
sebutan "Pesek". Oh iya aku memiliki tinggi tubuh yang sedang, kulit
coklat, berwajah manis,dan tentunya berhidung pesek. Setiap pelajaran ia selalu
jail entah itu mengejek-ku .Suatu ketika seorang guru menyuruhku maju kedepan
untuk menjawab pertanyaan, ia pun menjeglangku hingga aku jatuh. Sejak itu aku
benci padanya.
Suatu
hari sosok kakak kelas menghampiriku dengan tujuan mendekati ku. Kenalkan
namanya "Abadi". Selang beberapa waktu aku telah mengenalnya dan kita
pun resmi berpacaran. Sejak hubungan itu aku jarang melihat seorang Panji yang
usil. Beberapa bulan kita lalui dan dia harus pergi meninggalkan sekolah dengan
alasan sudah lulus. Kita jarang dan mungkin tidak pernah bertemu lagi hingga
akhirnya kita hanya bertahan selama 9 bulan. Walaupun namanya abadi, cintanya
tidak abadi......
Aku
beranjak ke kelas 8 dengan rangking yang memuaskan. Seorang Panji kini sudah
menjadi ketua osis. Tentunya dia lebih berwibawa . Kerap kali dia bercerita
dengan ku tentang masalah ceweknya. Dia tidak lagi seperti dulu. Aku selalu
mendengarkan ceritanya dan aku tidak lagi menganggapnya sebagai musuh. Dia
telah menjadi seseorang yang dewasa. Sejak kelas 8 pula aku telah berubah tidak
menjadi seseorang yang pendiam. Supel , cantik, dan mempunyai banyak teman. Itulah
aku yang sekarang. Sejak itu juga aku telah menemukan Budi. Sosok yang menjadi
pengganti Abadi. Dia adalah lelaki yang brutal dalam hidupku."Panji"Entah kenapa dia memperlakukan ku dengan beda tidak seperti dulu lagi walaupun aku bukan miliknya. Kerap kali dia menjaga ku. Suatu ketika sekolah mengadakan sebuah kegiatan tengah semester. Ia pun satu bis dengan ku dan tidak jauh jarak tempat duduk kita. Semuanya bermula saat dia meminjami ku sebuah jaket . Tatapan dan perhatiannya yang membuat diri ini heran .Di sebuah malam KTS itu aku bisa melihat dan tau apa yang sebenarnya Panji rasakan ketika aku berdua dengan Budi.
Tak dapat kupungkiri sosok Budi telah mengecewakan dengan beberapa alasan dan masalah.Aku pun menangis di hadapan teman-teman hingga suasana kelas sepi. Panji pun menghampiriku dengan berkata "jangan nangis, tungguen besok". Kata-kata yang sulit aku mengerti dan tidak bisa ku pahami. Satu hal yang ku benci darinya saat itu ia tidak melarang ku berpacaran dengan seorang Budi walupun ia telah tahu berapa banyak pacar Budi. Sungguh JAHAAAAAT.
Suatu ketika sebuah kata yang tak mungkin dan tak pernah ku sangka terlontar dari seorang Panji ." Aku telah menunggu mu sejak dulu, aku telah memilihmu sejak kita pertama bertemu"
Tanpa ku pikir panjang, aku menerimanya dengan apa adanya tanpa memikirkan perasaan ku. 3 bulan telah kita jalani hingga Ujian sekolah pun semakin dekat. Entah kenapa, Aku memutuskannya dengan alasan ingin fokus pada UNAS. Selang sebulan aku pun bukan nya fokus malah menemukan sosok adit. Disamping itu Panji pun mengetahuinya jika aku telah menemukan adit. Sebenarnya niat ku tuk fokus UNAS sungguh-sungguh. Namun hanya tergoyah -.-Sidikit tentangnya dia adalah lelaki yang dewasa dengan berbagai kebohongan tentang hidupnya.
Aku pikir aku telah lelah menjalani berbagai hubungan dan ujungnya semua cowok itu tukang bohong, tukang gombal dan sok romantis kecuali Panji. Sejak itu aku mulai berpikir ulang kenapa aku harus menyakitinya jika dia yang terbaik .Sejak itu pula kita mulai mendekat kembali dan menjalin hubungan yang lebih baik .Suatu saat kita resmi berpacaran hingga saat ini. Kita banyak menemukan berbagai kesamaan diantara kita tanpa kita sadari.
Menurut kalian apa kesamaan dari kita,,,,hahahaha
Tak dapat kupungkiri sosok Budi telah mengecewakan dengan beberapa alasan dan masalah.Aku pun menangis di hadapan teman-teman hingga suasana kelas sepi. Panji pun menghampiriku dengan berkata "jangan nangis, tungguen besok". Kata-kata yang sulit aku mengerti dan tidak bisa ku pahami. Satu hal yang ku benci darinya saat itu ia tidak melarang ku berpacaran dengan seorang Budi walupun ia telah tahu berapa banyak pacar Budi. Sungguh JAHAAAAAT.
Suatu ketika sebuah kata yang tak mungkin dan tak pernah ku sangka terlontar dari seorang Panji ." Aku telah menunggu mu sejak dulu, aku telah memilihmu sejak kita pertama bertemu"
Tanpa ku pikir panjang, aku menerimanya dengan apa adanya tanpa memikirkan perasaan ku. 3 bulan telah kita jalani hingga Ujian sekolah pun semakin dekat. Entah kenapa, Aku memutuskannya dengan alasan ingin fokus pada UNAS. Selang sebulan aku pun bukan nya fokus malah menemukan sosok adit. Disamping itu Panji pun mengetahuinya jika aku telah menemukan adit. Sebenarnya niat ku tuk fokus UNAS sungguh-sungguh. Namun hanya tergoyah -.-Sidikit tentangnya dia adalah lelaki yang dewasa dengan berbagai kebohongan tentang hidupnya.
Aku pikir aku telah lelah menjalani berbagai hubungan dan ujungnya semua cowok itu tukang bohong, tukang gombal dan sok romantis kecuali Panji. Sejak itu aku mulai berpikir ulang kenapa aku harus menyakitinya jika dia yang terbaik .Sejak itu pula kita mulai mendekat kembali dan menjalin hubungan yang lebih baik .Suatu saat kita resmi berpacaran hingga saat ini. Kita banyak menemukan berbagai kesamaan diantara kita tanpa kita sadari.
Menurut kalian apa kesamaan dari kita,,,,hahahaha
0 komentar:
Posting Komentar